Skip to main content

Teruntuk Para Muslimah... Sebenarnya Kalian Menutup atau Membungkus Aurat????

Jurnalmuslim.com - Saat ini banyak sekali para kaum hawa yang berhijab masih belum tau bagaimana sih berhijab yang benar . justru antara berhijab syar’i dengan menutup aurat dan membungkus banyak sekali yang membungkus aurat artinya apa?,artinya para kaum hawa memakai jilbab hanya sekedar memakai tetapi belum tahu arti berhijab sesungguhnya.

Fenomema seperti ini biasanya disebut jilboobs yang sekarang ini masih ngetren dikalangan kaum hawa.kita sebagai kaum wanita seharusnya tahu perbedaan membungkus badan danmenutup badan .membungkus badan adalah menutup badan dengan pakaian-pakain yang ketat yang masih menampakkan keindahan lekuk tubuh nya seperti kaos ketat ,kemeja ketat,menggunakan celana jeans ketat serta menggunakan laging tanpa ditutupi oleh pakaian longgar dan juga menggunakan jilbab yang super kecil tanpa menutupi dadanya.

Sedangkan berjilbab syar’i atau jilbab dengan cara menutup adalah menutup semua aurat seluruhnya dengan pakaian yang longgar yang menutupi seluruh tubuhnya kecuali telapak tangan ,sedangkan telapak kaki bisa menggunakan kaos kaki.sedangkan bagian kepala menggunakan jilbab yang besar tidak nerawang dan menutupi dada kecuali muka.

Apakah kita para kaum hawa tidak menyayangkan diri kita jika kita membungkus lekukan tubuh kita dan bukanya saling mendapatkan pahala , antara kita yang memakai dan melihat justru kita akan dosa dan saling mendosakan buat lelaki yang bukan muhrim kita untuk melihatnya.
Sekarang para kaum wanita tinggal memilih mau membungkus atau menutup aurat ?

Comments

Popular posts from this blog

Benarkah dia keturunan Nabi Muhammad S.A.W yang masih hidup?

Ada kabar mengejutkan dari dunia maya. Wajah cicit Rasulullah tersebar dan menghebohkan para netizen. Muncul wajah putra ulama besar kota Madinah Sayyid Yusuf Halim anak Syeikh Jamil Halim Al-Husaini. Keturunan Rasulullah s.a.w melalui Sayyidina Husain, putra Fatimah dan Ali bin Abi Thalib Nasab yang bersambung kepada Nabi Muhammad shallallahualaihiwasallam memiliki sekitar 40 tingkat, dan semua keturunan Rasulullah pada umumnya hafal dengan silsilah mereka sampai kepada Fatimah putri Rasulullah yang bersuamikan Ali bin Abu Thalib, sepupu beliau.                Predikat Zuriat Rasul bukan hal sepele, misalnya Habib Ali Al Jifri, lihat nasab beliau di sini. Di Indonesia sendiri ada lembaga bernama Rabithah Alawiyah yang mengurusi kemurnian nasab seseorang yang benar masih merupakan keturunan Rasulullah. Dengan begitu sangat ketat mengenai hal ini, lagipula waktu 1400 tahun bukan waktu yang begitu panjang, se...

Seperti Ini Seharusnya Pemakaian Kata “Insya Allah” Diucapkan

Dalam proses kehidupan sehari-hari, tentunya banyak aktivitas dan rutinitas hidup yang mewarnai berjalannya suatu proses kehidupan. Terlebih, dalam hal membuat janji dan komitmen antar sesama manusia dalam kesehariannya. Lantas, sebelum membuat janji atau pun kesanggupan terhadap suatu komitmen dalam Islam kita dianjurkan untuk mengucapkan kata “Insya Allah” (jika Allah SWT menghendaki) sebagai suatu niat kesanggupan awal dalam mengawali sesuatu. Namun demikian, akhir-akhir ini penggunaan “Insya Allah” seringkali digunakan untuk mengelak atau belum pasti tanpa ada niat untuk menyanggupi. Lantas, seperti apa penerapan pengucapan  Insya Allah  yang tepat? Berikut ulasan dari  Aktual.com  dari Ustad Sujono, Lc. “Boleh menggunakan “Insya Allah” ketika berjanji, dengan catatan dia bertekad untuk menepatinya. Karena seseorang tidak tahu apa yang akan Allah SWT takdirkan untuk kita esok hari. Adapun jika tujuan mengucapkan  Insya Allah  adalah karena tida...

Belajar dari sebuah pensil

Sabahat dunia islam, dalam hidup setiap yang kita lihat ataupun yang kita lakukan ada sebuah hikmah yang dapat kita petik, sama hal nya pada cerita pendek penuh hikmah yang mungkin bisa menjadi inspirasi untuk kehidupan kita ke depan yaitu  belajar dari sebuah pensil . Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat. “Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?” Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya, “Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai. Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti”, ujar si nenek lagi.Mendengar jawaban ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai. “Tapi nek, sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya”, Ujar si cucu. Si nenek kemudian menj...