Skip to main content

Tragedi Kesurupan Berujung Maut yang Bikin Heboh Dunia

Kejadian kesurupan seringkali terdengar di telinga orang Indonesia sebagai hal mistis. Ciri-ciri dari orang yang mengalami kesurupan biasanya berteriak kencang dan mengeluarkan kata-kata tidak dapat dimengerti.

Seseorang yang mengalami kesurupan juga biasanya suka menyakiti diri sendiri bahkan hingga meninggal. Seperti yang terjadi baru-baru ini di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Fabianus Hale Bere (22), mahasiswa semester VI Universitas Kristen Artha Wacana Kupang tewas di kamar kosnya setelah kesurupan.

Berdasarkan keterangan teman-temannya, Fabianus kesurupan dengan meneriakkan kalimat tidak jelas. Dia juga berkata akan mati pada pukul 03.00 atau 06.00 Wita

Selama kesurupan, korban dijaga teman-temannya. Korban diketahui mengembuskan napas terakhir setelah teman-temannya bangun tidur pada Kamis (6/4).

Sebenarnya jika ditinjau dari istilah medis, kesurupan disebut dengan Dissociative Trance Disorder (DTD). Psikiatri mengakui fenomena kesurupan sebagai suatu kondisi yang ditandai oleh perubahan identitas pribadi.

Banyak orang mengatakan kesurupan disebabkan oleh suatu roh atau kekuatan, namun dalam dunia medis hal-hal seperti itu tidak dikenal. Kondisi seperti itu dipengaruhi oleh banyak faktor seperti spiritual, sosial, psikologi dan lainnya. Dengan melakukan screening dan pemeriksaan secara keseluruhan, faktor penyebabnya pun bisa diketahui.

Tak hanya populer di Indonesia, kesurupan juga terjadi di negara lainnya. Bahkan sejumlah film Hollywood mengangkat fenomena kesurupan menjadi tema mereka. Khususnya yang berhubungan dengan pengusiran setan (exorcist) dari orang yang mengalami kesurupan.

Seperti apa kasus kesurupan yang gempar di negara lain? Berikut ulasannya:

1. Kisah Tragis Anneliese Michel

Cerita kesurupan yang menimpa Anneliese Michel adalah salah satu yang menggemparkan. Bahkan kisahnya dibuat film dengan judul The Exorcism of Emily Rose.

Saat Anneliese berumur 16 tahun, dia mengalami epilepsi dan gangguan jiwa. Anneliese harus dirawat ddi rumah sakit jiwa. Pada tahu 1973, sejumlah percobaan bunuh diri pernah dilakukan oleh Anneliese.


Anneliese mengalami kesurupan dan beberapa kali mendapat ritual pengusuran setan. Anneliese mengalami kesurupan dan beberapa kali mendapat ritual pengusuran setan. Foto: Dok. Internet

Dia menolak semua hal yang berkaitan dengan agama, meminum air seni sendiri dan mendengar suara-suara aneh. Meski sudah diberi obat oleh dokter, hal ngeri yang dilakukan oleh Anneliese tidak dapat dihentikan.

Pihak keluarga meyakini Anneliese telah kerasukan setan. Sejumlah pendeta telah dimintai bantuan untuk mengeluarkan setan yang ada di dalam diri Anneliese. Akhirnya 2 orang pendeta melakukan ritual pengusiran setan atau exorcism.

Orangtuanya juga mulai berhenti memberikan obat untuk epilepsi dan gangguan jiwanya. Anneliese akhirnya meninggal dunia setelah sejumlah ritual dilakukan.


2. Bau Belerang Usai Kesurupan

Selain kisah Anneliese, di dunia barat juga dikenal cerita kesurupan yang dialami oleh Roland Doe. Nama tersebut bukan nama yang sebenarnya.

Pada 1940-an akhir, Doe diketahui keluarga mengalami kesurupan. Dia sering meneriakkan suara-suara aneh bahkan terdapat luka seperti garukan di sekujur tubuhnya. Seringkali Doe berbicara dalam bahasa yang tidak dimengerti oleh keluarga.

Tragedi Kesurupan Berujung Maut yang Bikin Heboh DuniaRitual pengusiran setan. Foto: Dok. Internet

Hingga akhirnya keluarga membawa seorang pendeta Katolik untuk mengusir roh jahat di dalam diri Doe. Pendeta mengatakan bahwa Doe telah kerasukan setan. Saat ritual, Doe berkali-kali melukai si pendeta tersebut.

Saat akhirnya ritual berhasil mengeluarkan setan yang ada di dalam tubuh Doe, banyak orang yang mencium bau belerang dari kamarnya. Kisah Doe ini juga pernah dibuat novel dan film berjudul The Exorcist.


3. Mengaku Kesurupan, Ibu Ini Bunuh Anaknya

Kejadian kesurupan mengerikan lainnya dialami oleh Ashleigh Meagan Watterson. Kepada polisi, dia mengaku telah kesurupan dan membunuh putri kandungnya sendiri, Sarah, yang baru berumur 21 bulan.

"Saya tidak pernah ingin melukai Sarah pada saat itu. Saya merasa saya telah kerasukan (kesurupan). Saya percaya saya mencintai Tuhan dan saat itu bukan diri saya yang sebenarnya," kata Sarah.

Ashleigh Meagan Watterson membunuh anaknya saat kesurupan.Ashleigh Meagan Watterson membunuh anaknya saat kesurupan. Foto: Dok. News.com.au

Sebenarnya, Watterson beberapa kali telah melakukan percobaan untuk membunuh putrinya tersebut. Bahkan sang putri sampai mengalami kerusakan pada otak bagian kiri.


4. Suami Bunuh Istri Saat Kesurupan

Seorang pria asal Inggris, Michael Taylor semula hidup mesra bersama sang istri, Christine. Pasangan tersebut juga sangat relijius. Taylor bergabung dengan kelompok suara gereja yang dipimpin oleh Marie Robinson.

Hal aneh mulai terjadi saat sang istri menuduh Taylor memiliki hubungan dengan Robinson. Semenjak itu, Taylor mulai berperilaku tidak seperti biasanya. Jauh dari karakter aslinya. Kejadian itu terjadi berbulan-bulan. Seseorang yang melihat Taylor mengatakan bahwa dia telah kesurupan.

Begitupund dengan yang diakui sang istri. Dia memanggil pendeta untuk melakukan ritual pengusiran. Pendeta mengatakan bahwa diriinya telah mengusir setan yang ada di dalam Taylor. Namun dia memperingatkan bahwa kemungkinan setan tersebut dapat kembali ke dirinya.

Apa yang dikatakan oleh pendeta itu terjadi. Taylor membunuh dengan keji istrinya. Dia ditemukan di jalanan seperti orang gila dan berlumuran darah. Dia sempat ditahan oleh polisi namun akhirnya dikeluarkan dengan alasan sakit jiwa.


5. Kesurupan Mahasiswa Kupang yang Berakhir dengan Kematian

Fabianus Hale Bere (22), mahasiswa semester VI Universitas Kristen Artha Wacana Kupang tewas di kamar kosnya setelah kesurupan.

Kakak kandung korban, Gaudensiana Abuk Bere, menuturkan, korban pada tanggal Rabu, 5 April 2017, sekitar pukul 19.00 Wita, mengalami kesurupan dan sempat mengamuk dan membantingkan diri ke lantai kamar kos.

"Saat kesurupan, saya bersama teman menjaga dia. Dan dia sempat berkata bahwa sekitar jam 03.00 Wita atau jam 06.00 Wita dia akan meninggal," ujar Gaudensiana kepada detikcom, Kamis (6/4/2017).

Dia mengatakan, saat kesurupan, dirinya bersama beberapa teman kos lainnya berusaha menjaga dan menenangkan saat korban berontak.

"Sepanjang malam korban terus berontak dan terus melawan. Sampai kami kelelahan dan ketiduran. Saat bangun pukul 06.00 Wita, kami lihat korban sudah tidak bernyawa," kata Gaudensiana.

Comments

Popular posts from this blog

Benarkah dia keturunan Nabi Muhammad S.A.W yang masih hidup?

Ada kabar mengejutkan dari dunia maya. Wajah cicit Rasulullah tersebar dan menghebohkan para netizen. Muncul wajah putra ulama besar kota Madinah Sayyid Yusuf Halim anak Syeikh Jamil Halim Al-Husaini. Keturunan Rasulullah s.a.w melalui Sayyidina Husain, putra Fatimah dan Ali bin Abi Thalib Nasab yang bersambung kepada Nabi Muhammad shallallahualaihiwasallam memiliki sekitar 40 tingkat, dan semua keturunan Rasulullah pada umumnya hafal dengan silsilah mereka sampai kepada Fatimah putri Rasulullah yang bersuamikan Ali bin Abu Thalib, sepupu beliau.                Predikat Zuriat Rasul bukan hal sepele, misalnya Habib Ali Al Jifri, lihat nasab beliau di sini. Di Indonesia sendiri ada lembaga bernama Rabithah Alawiyah yang mengurusi kemurnian nasab seseorang yang benar masih merupakan keturunan Rasulullah. Dengan begitu sangat ketat mengenai hal ini, lagipula waktu 1400 tahun bukan waktu yang begitu panjang, se...

Seperti Ini Seharusnya Pemakaian Kata “Insya Allah” Diucapkan

Dalam proses kehidupan sehari-hari, tentunya banyak aktivitas dan rutinitas hidup yang mewarnai berjalannya suatu proses kehidupan. Terlebih, dalam hal membuat janji dan komitmen antar sesama manusia dalam kesehariannya. Lantas, sebelum membuat janji atau pun kesanggupan terhadap suatu komitmen dalam Islam kita dianjurkan untuk mengucapkan kata “Insya Allah” (jika Allah SWT menghendaki) sebagai suatu niat kesanggupan awal dalam mengawali sesuatu. Namun demikian, akhir-akhir ini penggunaan “Insya Allah” seringkali digunakan untuk mengelak atau belum pasti tanpa ada niat untuk menyanggupi. Lantas, seperti apa penerapan pengucapan  Insya Allah  yang tepat? Berikut ulasan dari  Aktual.com  dari Ustad Sujono, Lc. “Boleh menggunakan “Insya Allah” ketika berjanji, dengan catatan dia bertekad untuk menepatinya. Karena seseorang tidak tahu apa yang akan Allah SWT takdirkan untuk kita esok hari. Adapun jika tujuan mengucapkan  Insya Allah  adalah karena tida...

Belajar dari sebuah pensil

Sabahat dunia islam, dalam hidup setiap yang kita lihat ataupun yang kita lakukan ada sebuah hikmah yang dapat kita petik, sama hal nya pada cerita pendek penuh hikmah yang mungkin bisa menjadi inspirasi untuk kehidupan kita ke depan yaitu  belajar dari sebuah pensil . Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat. “Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?” Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya, “Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai. Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti”, ujar si nenek lagi.Mendengar jawaban ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai. “Tapi nek, sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya”, Ujar si cucu. Si nenek kemudian menj...