Skip to main content

Palestina Bantu Israel Padamkan Kebakaran


Otoritas Palestina mengirimkan empat tim pemadam kebakaran untuk membantu memadamkan kobaran api yang melalap wilayah tengah dan utara Israel. Peristiwa ini jarang terjadi di tengah gejolak konflik yang tak kunjung henti di antara kedua negara ini.

Pejabat senior Israel pada Kamis (25/11) memaparkan kepada media Israel, Hareetz, bahwa pemerintah Israel menerima tawaran bantuan dari Otoritas Palestina untuk memadamkan api yang berkobar di kota Haifa, menyebabkan sekitar 60 ribu warga mengungsi.

Pejabat yang tak dipublikasikan namanya itu menyatakan bahwa kerja sama antara petugas pemadam kebakaran Palestina dan Israel diawasi oleh Koordinator Kegiatan Pemerintah di Kawasan.

Kobaran api mulai terlihat sejak Selasa (22/11) di komunitas utara Zichron Ya'akov, sekitar 35 kilometer sebelah utara Haifa. Kebakaran kemudian meluas hingga hari berikutnya di Modi'in, Israel tengah.

Kebakaran menghanguskan sejumlah bangunan di beberapa lokasi selama tiga hari terakhir, namun intensitas api semakin meningkat pada Kamis (24/11), dipicu oleh cuaca yang kering dan angin timur yang kuat.

Sejumlah tayangan televisi menunjukkan dinding-dinding rumah warga diamuk api di kompleks perumahan di Haifa, kota terbesar ketiga di Israel. Pemadam kebakaran berupaya menghentikan api yang semakin dekat dengan stasiun pengisian bahan bakar.

Para siswa dari sekolah dan universitas serta pasien dari sejumlah rumah sakit. Sebanyak 600 narapidana dipindahkan dari dua penjara di Carmel dan Damon, didampingi oleh 150 penjaga penjara dan polisi.

Kebakaran juga menyebabkan setidaknya 130 orang terluka dalam kebakaran, sebagian besar karena menghirup asap. Meski demikian, tidak satupun warga yang berada dalam kondisi kritis.

Selain Palestina, pemerintahan Israel juga menerima bantuan dari sejumlah negara tetangga untuk mengatasi kebakaran tersebut. Pesawat dari Yunani, Siprus, Kroasia, Turki dan Rusia sudah bergabung dalam upaya untuk memadamkan kobaran api.

Pesawat pemadan kebarakan jenis Boeing 747 'Super Tanker' juga akan tiba di Israel dari Amerika Serikat dalam waktu 28 jam ke depan, untuk membantu memadamkan gelombang kebakaran. Pesawat 'Super Tanker' juga dibawa ke Israel pada 2010 untuk memadamkan kebakaran besar yang berkobar di wilayah Carmel.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut insiden ini adalah ulah pelaku kebakaran dan menyebut mereka sebagai teroris. Ia bersumpah pelaku kebakaran akan diganjar hukuman yang berat.

Pasukan Pertahanan Komando Dalam Negeri Israel mengerahkan dua batalion untuk meluncurkan operasi pencarian dan penyelamatan dan membantu evakuasi warga sipil.

Comments

Popular posts from this blog

Benarkah dia keturunan Nabi Muhammad S.A.W yang masih hidup?

Ada kabar mengejutkan dari dunia maya. Wajah cicit Rasulullah tersebar dan menghebohkan para netizen. Muncul wajah putra ulama besar kota Madinah Sayyid Yusuf Halim anak Syeikh Jamil Halim Al-Husaini. Keturunan Rasulullah s.a.w melalui Sayyidina Husain, putra Fatimah dan Ali bin Abi Thalib Nasab yang bersambung kepada Nabi Muhammad shallallahualaihiwasallam memiliki sekitar 40 tingkat, dan semua keturunan Rasulullah pada umumnya hafal dengan silsilah mereka sampai kepada Fatimah putri Rasulullah yang bersuamikan Ali bin Abu Thalib, sepupu beliau.                Predikat Zuriat Rasul bukan hal sepele, misalnya Habib Ali Al Jifri, lihat nasab beliau di sini. Di Indonesia sendiri ada lembaga bernama Rabithah Alawiyah yang mengurusi kemurnian nasab seseorang yang benar masih merupakan keturunan Rasulullah. Dengan begitu sangat ketat mengenai hal ini, lagipula waktu 1400 tahun bukan waktu yang begitu panjang, se...

Seperti Ini Seharusnya Pemakaian Kata “Insya Allah” Diucapkan

Dalam proses kehidupan sehari-hari, tentunya banyak aktivitas dan rutinitas hidup yang mewarnai berjalannya suatu proses kehidupan. Terlebih, dalam hal membuat janji dan komitmen antar sesama manusia dalam kesehariannya. Lantas, sebelum membuat janji atau pun kesanggupan terhadap suatu komitmen dalam Islam kita dianjurkan untuk mengucapkan kata “Insya Allah” (jika Allah SWT menghendaki) sebagai suatu niat kesanggupan awal dalam mengawali sesuatu. Namun demikian, akhir-akhir ini penggunaan “Insya Allah” seringkali digunakan untuk mengelak atau belum pasti tanpa ada niat untuk menyanggupi. Lantas, seperti apa penerapan pengucapan  Insya Allah  yang tepat? Berikut ulasan dari  Aktual.com  dari Ustad Sujono, Lc. “Boleh menggunakan “Insya Allah” ketika berjanji, dengan catatan dia bertekad untuk menepatinya. Karena seseorang tidak tahu apa yang akan Allah SWT takdirkan untuk kita esok hari. Adapun jika tujuan mengucapkan  Insya Allah  adalah karena tida...

Belajar dari sebuah pensil

Sabahat dunia islam, dalam hidup setiap yang kita lihat ataupun yang kita lakukan ada sebuah hikmah yang dapat kita petik, sama hal nya pada cerita pendek penuh hikmah yang mungkin bisa menjadi inspirasi untuk kehidupan kita ke depan yaitu  belajar dari sebuah pensil . Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat. “Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?” Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya, “Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai. Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti”, ujar si nenek lagi.Mendengar jawaban ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai. “Tapi nek, sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya”, Ujar si cucu. Si nenek kemudian menj...